Minggu, 20 November 2022

Kepulauan Derawan yang Menawan dari Lautan hingga Daratan

 “Kapalnya yang itu ya, nanti kita 3 jam perjalanan untuk sampai di Maratua. Dibikin enak aja posisi duduknya biar bisa tidur, oke?”, ujar Abang yang menjemput kami dari Bandara Kalimarau, Tanjung Redeb ke pelabuhan kapal menuju Kepulauan Derawan.

Setelah hampir 3 jam menghabiskan waktu, duduk di kursi speedboat berisikan 12 orang, akhirnya saya dan rombongan tiba di Pulau Maratua. Cuaca sedang cerah bersahabat dan laut tenang sekali sehingga speedboat yang membawa rombongan kami melaju kencang tanpa hambatan dan saya tertidur pulas di perjalanan (bawalah bantal leher agar bisa nyaman tidur meski posisi duduk ya~).

 

Tiba di Pulau Maratua

Begitu menginjakkan kaki di dermaga Green Nirvana Resort, akomodasi yang saya tempati selama berlibur di Maratua, sudah terlihat jelas jernih lautnya, warna-warni terumbu karang dan seekor penyu yang sedang asyik berenang di permukaan laut. Wow… wow… wow… rasa-rasanya mau langsung menceburkan diri ke dalam laut waktu itu namun akhirnya cuma bisa dadah-dadah sama penyu, haaiiii penyuuuu haiiii, nanti sama-sama yaaaa kita berenang!

Green Nirvana Resort
Ini view drone Green Nirvana Resort

Maratua atau Kepulauan Derawan memang dikenal sebagai salah satu habitat penyu hijau dan penyu sisik di Indonesia dan penyu memang sering menampakkan diri di dekat dermaga saat pagi dan sore hari. Pemandangan itu membuat saya juga tidak sabar untuk memakai perlengkapan scuba diving saya dan bertemu dengan semua makhluk hidup di bawah sana. Tak ayal, Maratua kini dikenal sebagai salah satu primadona lautan dan jadi destinasi impian bagi siapa saja yang menyukai keindahan bawah laut karena beragam diving spot yang beragam dan memesona.

Bagi yang belum bisa menyelam, tak perlu khawatir karena pesona alam daratannya juga tak kalah indah kok. Bermain di pantai pasir putihnya atau snorkeling di perairan dangkalnya juga bisa menjadi pilihan aktivitas yang menyenangkan. Sayang sekali kalau sudah jauh-jauh ke Kepulauan Derawan namun tidak berenang di lautan kan ya?

Maratua adalah salah satu pulau dari gugusan Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Untuk mencapainya, kalian bisa memilih terbang ke Berau atau Tarakan lalu melanjutkan perjalanan dengan kapal speedboat selama kurang lebih 2-3 jam. Siapkan amunisi untuk bersantai selama perjalanan memakai kapal agar tidak bosan ya.

Plesiran di Pulau Maratua atau Derawan, kalian bisa memilih untuk menginap di rumah panggung atas laut, yang merupakan ciri khas dari akomodasi di Kepulauan Derawan. Ada sensasi berbeda ketika bisa tidur dengan buaian ombak yang pas untuk relaksasi saat liburan. Namun tetap ada banyak pilihan akomodasi di area daratan yang lebih dekat dengan pemukiman penduduk, memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal, terutama di area Pulau Derawan.

Mampir ke Pulau Derawan
Kami sempat mampir di Pulau Derawan meski tak menginap. Aku sih mau kembali lagi dan menginap di sini hehehe…

Ada beragam destinasi menarik di Kepulauan Derawan yang bisa kalian sambangi. Di Maratua sendiri, ada beberapa diving spot yang menjadi destinasi favorit para penyelam seperti Turtle Traffic, Eel Garden, Lighthouse, Hanging Garden, Fusilier, Cabbage Garden, Jetty Dive dan masih banyak lagi.

Spot yang paling diincar adalah The Channel, dikenal berarus kencang namun menjadi lokasi favorit untuk bertemu ikan-ikan besar dan gerombolan Barracuda yang jumlahnya bisa mencapai ribuan.

Wah, terbayangkah kalian rasanya berenang dengan ribuan ikan-ikan di satu tempat? Pasti luar biasa ya rasanya. Namun untuk mencoba aktivitas tersebut, penyelam harus memiliki lisensi diving minimal di tingkat advance dan harus berpengalaman menyelam di arus kencang, ya.

Bagi yang belum bisa menyelam, bisa snorkeling di beberapa spot juga kok, tetap terlihat jelas karena visibility sangat yang jernih, mungkin sekitar 30 meter.

 

Bercermin di Goa Halo Tabung

Selain berwisata di laut, kalian bisa berkunjung ke Goa Halo Tabung yang dulunya bernama Goa Haji Mangku. Goa ini memiliki kolam kecil dengan air kehijauan berkedalaman 40 meter.

Goa Halo Tabung menjadi destinasi favorit di Maratua karena pengunjung bisa merasakan sensasi loncat dari bibir tebing dan menceburkan diri ke air dingin nan segar. Bila nyali ciut, bisa juga mencoba berenang dari mulut goa yang lebih rendah dengan turun perlahan lewat tangga. Begitu masuk ke dalam air, kalian bisa mencecap air payau-nya yang terasa sedikit asin.

Silakan berpuas diri berenang di dalam air dan mungkin ada yang jadi sedikit gugup melihat dasar goa yang gelap. Tapi saking jernih airnya, kita bisa bercermin di permukaan airnya dan sebenarnya cocok dinamakan Goa Cermin saja hahahaha.

Satya Winnie menyelam di Goa Halo Tabung
Ini salah satu foto favoritku dari Goa Halo Tabung karena aku harus berpose tanpa alat selam apapun. Seru sekali!
Satya Winnie dan Stuart Collin
Bareng sama Stuart Collin yang juga jadi teman jalan waktu itu.

Diving di Kepulauan Derawan

 

Bermain bersama Ubur-Ubur Kakaban yang tak menyengat

Selain Pulau Maratua, Jangan lupa menyambangi Pulau Kakaban, Pulau Derawan, Pulau Sangalaki yang juga menyuguhkan pemandangan yang spektakuler.

Favorit saya adalah Danau Kakaban yang dipenuhi ubur-ubur tidak menyengat. Siapapun boleh berenang dengan ubur-ubur tersebut namun harus menaati kode etik seperti berenang tanpa memakai fins atau kaki katak, tidak menggunakan tabir surya dan juga tidak meloncat dari dermaga ke danau saat akan berenang.

Semua pengunjung diharapkan berenang dengan tenang agar ubur-ubur tidak terganggu. Pun semua aturan tersebut diberlakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup mereka dikarenakan ubur-ubur tidak menyengat itu sangatlah rapuh dan mudah hancur jika terkena zat kimia atau tersepak oleh kaki katak kita.

Ubur-ubur tak menyengat di Kakaban
Ubur-ubur tidak menyengat ini sangat menggemaskan dan kita juga harus hati-hati saat berenang dengan mereka, ya.

Jika sudah puas temu sapa dengan ubur-ubur, kalian bisa mengunjungi penyu di Pulau Sangalaki. Pulau ini memang dikenal sebagai habitat dan tempat bertelur penyu sisik dan penyu hijau. Jika datang di saat yang tepat, teman-teman bisa mengikuti kegiatan pelepasan tukik ke lautan lepas bersama dengan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di sana.

Selain yang disebutkan di atas, satu lokasi yang juga sedang naik daun di Kepulauan Derawan adalah area Talisayan di mana pengunjung bisa bertemu dengan Hiu Paus (Whale Shark).

Hiu Paus ini sering berenang di sekitaran bagan nelayan. Ketika nelayan melepaskan ikan-ikan kecil yang terjerat di jala mereka, biasanya akan dilepas lagi dan di saat itulah hiu paus sigap untuk memakannya. Bila bertemu dengan hiu paus, kita juga harus menaati kode etik seperti tidak berenang terlalu agresif dan menyentuh hiu paus.

Jagalah jarak aman sekitar 5 meter jika berenang dengan makhluk laut yang terkenal ramah itu. Biasanya mereka terlihat di perairan Derawan di bulan-bulan Desember hingga April.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tempat Wisata Green Canyon Cukang Taneuh

  Asal Usul Nama Cukang Taneuh Masyarakat setempat menyebutnya sebagai "Cukang Taneuh" bahasa Sunda yang berarti Jembatan Tanah, ...